Pada dasarnya tidak ada hewan di terumbu karang yang benar-benar mempertimbangkan manusia sebagai mangsa potensialnya kecuali beberapa jenis ikan hiu seperti “Tiger Shark” dan “Bull Shark”. Kejadian atau perjumpaan yang paling buruk dengan kehidupan laut adalah sebagai dampak dari minimnya pengetahuan tentang kehidupan laut seperti prilaku, anatomi dari hewan-hewan tersebut dan cara-cara mempertahankan diri yang pada dasarnya semua bisa dipelajari.
Secara garis besar ada 3 jenis ikan yang sangat membahayakan dilihat dari hewan tersebut menyerang mangsanya atau pun pada saat dikonsumsi dagingnya yaitu, Ikan yang Menggigit, Ikan yang Menyengat dan Ikan yang Beracun bila Dimakan.
1. Ikan-ikan Yang Berpotensi Menggigit
Hanya satu jenis hiu dari tiga jenis yang paling berbahaya yang memasuki daerah penyelaman di terumbu karang, yakni Tiger Shark. Bagi semua penyelam sangat disarankan untuk mengetahui perilaku ikan hiu dan segera menghindar atau keluar dari air kalau ikan tersebut sudah memperlihatkan gejala mengkhawatirkan /mengancam. Semua jenis ikan ini akan menjadi berbahaya jika terancam dengan segala bentuk peralatan pembunuh ikan seperti tombak, alat pancing dan lainnya.
Ikan penggigit lainnya yang juga membahayakan adalah Ikan Barakuda dan Belut Laut. Diperairan yang keruh, objek yang bersinar seperti gelang bisa mengecoh barakuda yang menganggapnya itu sebagai ikan kecil yang kemudian diserang/gigit. Atau alat tembak barakuda yang berkilau akan membuat ikan ini menyerang manusia dengan maksud mempertahankan dirinya.
Gigitan belut laut juga sering terjadi karena ada hal-hal yang mengancam dirinya. Serangan sering kali terjadi pada saat orang memasukan tangannya ke celah batu/sela-sela karang yang didiami oleh belut laut atau karena takut/merasa terancam dengan tombak laut yang dipegang penyelam. Walaupun beberapa jenis belut laut cukup membuat takut penyelam, tetapi kadang kala belut laut tersebut bisa berubah menjadi teman penyelam untuk suatu atraksi bawah laut.
2. Ikan Berbisa
Yang dikategorikan dalam kelompok ini adalah ikan yang memiliki duri yang beracun, diantaranya adalah ikan Scorpion/Lepu dan ikan Baronang.
Ikan Lepu
Salah satu jenis ikan lepu yang paling menakutkan adalah ikan lepu batu. Hampir semua jenis ikan lepu sangat pandai menyamarkan dirinya. Beberapa jenis ikan lepu termasuk lepu batu sangat umum diperairan yang dangkal atau rataan terumbu yang dangkal, dan mereka biasanya bersembunyi diantara bebatuan. Jenis lepu yang menarik seperti lepu ayam atau lepu kupu-kupu sering dijadikan permainan oleh penyelam tetapi tetap tidak menyentuh duri-durinya.
Ikan Baronang
Kelompok ikan baronang juga memiliki duri beracun yang membahayakan yakni duri di bagian sirip punggung dan sirip duburnya. Walaupun duri dari ikan ini tidak sebahaya duri dari ikan lepu tetapi tetap saja menakutkan. Kelompok lain yang memiliki duri berbisa adalah kelompok ikan butana (surgeonfishes) yang mempunyai duri tajam di pangkal sirip ekornya baik itu sepasang atau dua pasang yang durinya dapat digerakkan.
Ikan Pari
Ikan ini memiliki duri tajam yang sangat fatal jika mengenai kita, letak durinya berada di bagian ekor. Kejadian umum yang sering terjadi pada saat orang berjalan dirataan terumbu tanpa menggunakan alas kaki dan menginjak ikan ini tepat di bagian ekornya.
Umumnya ikan-ikan karang memiliki alat pertahanan diri seperti duri-duri tajam, mulut yang keras, gigi yang tajam dan sebagainya. Walaupun tidak semua ikan karang berbahaya tetapi kita tetap harus waspada.
3. Ikan Beracun
Sejumlah ikan karang memiliki racun/toksin yang membuat ikan tersebut tidak enak untuk dikonsumsi. Racun tersebut bisa berasal dari dirinya sendiri atau berasal dari substansi yang dimakan oleh ikan tersebut. Kelompok ikan buntal memiliki racun yang sangat tinggi dibagian kulit dan organ bagian dalam tubuhnya yang sebenarnya racun tersebut sebagai proteksi diri dari predator. Racun tetrodoksin merupakan racun yang paling kuat dan bisa berakibat fatal jika terkena racun ini.
Kemungkinan yang paling membahayakan dari bentuk racun pada ikan adalah ciguatera. Ini adalah racun yang bisa terdapat pada semua ikan, tetapi bisa mencapai konsentrasi yang tinggi pada ikan golongan omnivora yang merupakan struktur rantai makanan tertinggi. Racun ini tidak mengakibatkan apa-apa pada ikan itu sendiri, tetapi dapat menyebabkan sakit yang luar biasa atau bahkan kematian pada manusia atau hewan lainnya.
Racun ini diproduksi oleh dinoflasgelata berukuran kecil yang dinamakan gambierdiscus toxicus yang hidupnya berkoloni pada permukaan batu, dermaga, bangkai kapal ataupun pada alga. Organisme tertelan bersama-sama dengan alga berfilamen oleh ikan herbivora yang kemudian ikan tersebut dimangsa oleh ikan predator. Racun ini terakumulasi pada daging ikan terutama pada hati dan organ-organ reproduksinya.
Di daerah indo-pasifik kakap merah yang berukuran besar (lutjanus bohar) dan belut laut (gymnothorax javanicus) sangat sering mengandung ciguatera dalam dagingnya dan tidak dimakan. Demikian juga dengan ikan-ikan besar dari kerapu, kakap, tuna, barakuda dan ikan trigger sering terserang ciguatera dan harus benar-benar diwaspadai.
jadi disarankan untuk tidak mengkonsumsi ikan-ikan karang yang berukuran sangat besar yang melebihi ukuran umum yang sering ditangkap oleh nelayan setempat. Kabar baiknya buat kita adalah ciguatera tidak terdapat pada ikan-ikan pelagik laut dalam dan pada rantai makanan ikan karang yang hidup di laut relatif dalam.